MATERI KULIAH
PENGANTAR SOSIOLOGI
MODUL 1
RUANG LINGKUP SOSIOLOGI
Kegiatan
Belajar 1
Pengertian Sosiologi
Pengertian
Sosiologi menurut bahasa
Istilah sosiologi berasal dari kata “socious” (bahasa latin)
yang artinya teman atau kawan, dan “logos” (bahasa Yunani) yang artinya ilmu
pengetahuan. Secara harfiah sosiologi berarti ilmu pengetahuan yang mempelajari
hubungan antar teman. Yang dimaksud hubungan antar teman meliputi antara orang
yang satu dengan orang yang lain, baik yang bersungguh-sungguh teman atau
sahabat maupun lawan atau musuh. Pengertian ini diperluas sedikit menjadi
“Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari interaksi manusia di dalam
masyarakat.”
Istilah sosiologi digunakan pertama kali oleh seorang filosof
dari Perancis yang bernama Auguste Marie Francois Savier Comte, ini terkenal
dengan sebutan Auguste Comte pada tahun (1798 – 1857), dalam bukunya “Course de
Philosophie Positive”. Karena jasanya maka Auguste Compte disebut sebagai Bapak
Sosiologi. Berikut ini definisi sosiologi menurut para ahli :
1.
Allan Jhonson
Sosiologi
adalah ilmu yang mempelajari kehidupan dan perilaku, terutama dalam kaitannya
dengan satu sistem sosial dan bagaimana sistem tersebut mempengaruhi orang dan bagaimana
pula orang yang terlibat didalamnya mempengaruhi sistem itu.
1.
Anthony Giddens
Sosiologi
merupakan studi tentang kehidupan sosial manusia, kelompok dan masyarakat.
1.
Herbert Spencer dari Inggris
Sosiologi
adalah penelitian tentang susunan – susunan dan proses – proses dari kehidupan
sosial sebagai suatu keseluruhan.
1.
Hassan Shadily
Sosiologi
adalah ilmu yang mempelajari hidup bersama dalam masyarakat, dan menyelidiki
ikatan – ikatan antara manusia yang menguasai kehidupan dengan mencoba mengerti
sifat dan maksud hidup bersama, cara terbentuk dan tumbuh, serta berubahnya
perserikatan – perserikatan hidup serta kepercayaan dan keyakinan, memberi
sifat tersendiri kepada cara hidup bersama dalam tiap persekutuan hidup
manusia.
Pitirim A. Sorokin Sosiologi adalah suatu
ilmu yang mempelajari :
1)
Hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala sosial, misalnya
gejala ekonomi dan agama, keluarga dan moral, hukum dan ekonomi, gerak
masyarakat dan politik, dan sebagainya.
2)
Hubungan dan saling pengaruh antara gejala – gejala sosial dan gejala – gejala
non sosial, misalnya gejala geografis, biologis dan sebagainya, serta
3)
Ciri – ciri umum semua jenis gejala sosial.
Mayor Polak Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari masyarakat
sebagai keseluruhan, yakni hubungan diantara manusia, manusia dengan kelompok,
kelompok dengan kelompok, baik kelompok formal maupun kelompok material atau
kelompok statis maupun kelompok dinamis.
Roucek
dan Warren Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antar manusia
dengan kelompok.
Lahirnya Sosiologi
Sosiologi lahir berkaitan dengan terjadinya perubahan sosial
masyarakat di Eropa Barat pada masa Revolusi Industri (di Inggris) dan Revolusi
Sosial ( di Perancis).
Beberapa
tokoh sosiologi antara lain sebagai berikut :
1.
Auguste Comte (1798 – 1857)
Istilah
sosiologi pertama kali dikemukakan oleh Auguste Comte seorang ahli filsafat
Perancis pada tahun 1839, yang kemudian dikenal sebagai Bapak Sosiologi.
Sumbangannya
terhadap sosiologi antara lain sebagai berikut :
1)
Sosiologi harus didasarkan pada pengamatan, perbandingan, eksperimen, dan
metode historis secara sistematik. Objek yang dikaji harus berupa fakta,
onjektif, bermanfaat, serta mengarah pada kepastian dan kecermatan.
2)
Auguste Comte menjelaskan bahwa dalam menjelaskan gejala alam dan gejala
sosial, manusia akan melewtai tiga jenjang yang dikenal dengan hukum tiga
jenjang yaitu :
a)
jenjang teologi
b)
jenjang metafisika dan
c)
jenjang positif
3)
Auguste Comte mengatakan bahwa sosiologi merupakan ratu ilmu – ilmu sosial dan
menempati peringkat teratas dalam hierarki ilmu – ilmu sosial.
4)
Auguste Comte membagi sosiologi ke dalam dua bagian, yaitu statistika sosial
(sosial statics) dan dinamika sosial (sosial dinamics).
Ciri-Ciri
dan Hakikat Sosiologi
Sosiologi
merupakan salah satu bidang ilmu sosial yang mempelajari masyarakat. Sosiologi sebagai ilmu
telah memenuhi semua unsur ilmu pengetahuan. Menurut Harry M. Johnson, yang
dikutip oleh Soerjono Soekanto, sosiologi sebagai ilmu mempunyai ciri-ciri,
sebagai berikut.
- Empiris, yaitu didasarkan pada observasi (pengamatan) dan akal sehat yang hasilnya tidak bersifat spekulasi (menduga-duga).
- Teoritis, yaitu selalu berusaha menyusun abstraksi dari hasil observasi yang konkret di lapangan, dan abstraksi tersebut merupakan kerangka dari unsur-unsur yang tersusun secara logis dan bertujuan menjalankan hubungan sebab akibat sehingga menjadi teori.
- Komulatif, yaitu disusun atas dasar teori-teori yang sudah ada, kemudian diperbaiki, diperluas sehingga memperkuat teori-teori yang lama.
- Nonetis, yaitu pembahasan suatu masalah tidak mempersoalkan baik atau buruk masalah tersebut, tetapi lebih bertujuan untuk menjelaskan masalah tersebut secara mendalam.
Hakikat
sosiologi sebagai ilmu pengetahuan sebagai berikut.
- Sosiologi adalah ilmu sosial, bukan ilmu pengetahuan alam atau ilmu pasti (eksakta) karena yang dipelajari adalah gejala-gejala kemasyarakatan.
- Sosiologi termasuk disiplin ilmu kategori, bukan merupakan disiplin ilmu normatif karena sosiologi membatasi diri pada apa yang terjadi, bukan apa yang seharusnya terjadi.
- Sosiologi termasuk ilmu pengetahuan murni (pure science) dan dalam perkembangannya sosiologi menjadi ilmu pengetahuan terapan (applied science).
- Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan abstrak dan bukan ilmu pengetahuan konkret. Artinya yang menjadi perhatian adalah bentuk dan pola peristiwa dalam masyarakat secara menyeluruh, bukan hanya peristiwa itu sendiri.
- Sosiologi bertujuan menghasilkan pengertian dan pola-pola umum, serta mencari prinsip-prinsip dan hukum-hukum umum dari interaksi manusia, sifat, hakikat, bentuk, isi, dan struktur masyarakat manusia.
- Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang empiris dan rasional. Hal ini menyangkut metode yang digunakan.
- Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan umum, artinya sosiologi mempunyai gejala-gejala umum yang ada pada interaksi antara manusia.
Pembahasannya adalah
sebagai berikut
Sosiologi sebagai ilmu
(sifat hakekat)
Menurut Soerjono Soekanto, ilmu dapat didefinisikan sebagai
kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis dengan menggunakan
kekuatan pemikiran (logika). Pengetahuan harus bersifat objektif, artinya
selalu dapat diperiksa dan diuji secara kritis oleh orang lain. Tidak semua
pengetahuan dapat disebut ilmu. Hanya pengetahuan yang tersusun secara
sistematis dan teruji kebenarannya yang dapat disebut sebagai ilmu.
Sosiologi dapat disebut sebagai ilmu karena sudah memenuhi
syarat – syarat tersebut. Sosiologi merupakan ilmu yang berdiri sendiri yang
objeknya adalah masyarakat.
Sosiologi
dapat disebut memenuhi syarat sebagai ilmu pengetahuan karena memiliki sifat –
sifat :
1. Sosiologi bersifat
empiris, artinya sosiologi didasarkan pada observasi (pengamatan) terhadap
kenyataan dan akal sehat serta hasilnya tidak bersifat spekulatif melainkan
objektif;
2. Sosiologi bersifat teoritis, artinya selalu berusaha menyusun abstraksi dari hasil – hasil observasi, merupakan unsur – unsur yang tersusun secara logis serta bertujuan untuk menjelaskan antar hubungan dan sebab akibat sehingga menjadi teori;
3. Sosiologi bersifat kumulatif, artinya teori – teori sosiologi terbentuk atas dasar teori – teori yang sudah ada;
4. Sosiologi bersifat nonetis, artinya yang menjadi inti persoalan dalam sosiologi bukanlah persoalan baik buruknya suatu fakta, melainkan tujuan yang hendak dicapai dengan menjelaskan fakta – fakta tersebut.
2. Sosiologi bersifat teoritis, artinya selalu berusaha menyusun abstraksi dari hasil – hasil observasi, merupakan unsur – unsur yang tersusun secara logis serta bertujuan untuk menjelaskan antar hubungan dan sebab akibat sehingga menjadi teori;
3. Sosiologi bersifat kumulatif, artinya teori – teori sosiologi terbentuk atas dasar teori – teori yang sudah ada;
4. Sosiologi bersifat nonetis, artinya yang menjadi inti persoalan dalam sosiologi bukanlah persoalan baik buruknya suatu fakta, melainkan tujuan yang hendak dicapai dengan menjelaskan fakta – fakta tersebut.
Ciri-ciri sosiologi
sebagai berikut :
1. Sosiologi merupakan ilmu sosial (bukan ilmu alam atau kerohanian)
2. Sosiologi bersifat kategoris (bukan normatif)
3. Sosiologi merupakan ilmu murni (bukan terapan)
4. Sosiologi bersifat abstrak (bukan konkret)
5. Sosiologi bertujuan untuk mendapatkan pola-pola umum terinteraksi.
6. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan empiris – rasional.
7. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang umum (bukan khusus)
1. Sosiologi merupakan ilmu sosial (bukan ilmu alam atau kerohanian)
2. Sosiologi bersifat kategoris (bukan normatif)
3. Sosiologi merupakan ilmu murni (bukan terapan)
4. Sosiologi bersifat abstrak (bukan konkret)
5. Sosiologi bertujuan untuk mendapatkan pola-pola umum terinteraksi.
6. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan empiris – rasional.
7. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang umum (bukan khusus)
Objek Sosiologi
1. Objek material sosiologi adalah kehidupan sosial, gejala – gejala dan proses hubungan antar manusia yang mempengaruhi kesatuan hidup manusia itu sendiri.
2. Objek formal sosiologi lebih ditekankan pada manusia sebagai mahkluk sosial atau masyarakat yaitu hubungan antar manusia serta proses yang timbul dari hubungan manusia di dalam masyarakat.
Cabang-cabang Sosiologi
Menurut Robert K. Merton dan kawan – kawan dalam bukunya
Sociology Today Problem and Prospects, cabang-cabang sosiologi terdiri atas :
Sosiologi Politik
Sosiologi politik adalah
suatu cabang sosiologi yang mengkaji hubungan antara gejala – gejala
kemasyarakatn dengan politik.
Sosiologi Hukum
Sosiologi hukum adalah
cabang sosiologi yang mempelajari hubungan antara gejala – gejala
kemasyarakatan dengan hukum.
Sosiologi Pendidikan
Sosiologi pendidikan
adalah cabang sosiologi yang mengkaji hubungan gejala – gejala kemasyarakatan
dengan pendidikan.
Sosiologi
Agama
Sosiologi agama adalah
bagian dari ilmu sosiologi yang mempelajari hubungan gejala kemasyarakatan
dengan agama.
Sosiologi Kekeluargaan
Sosiologi kekeluargaan
adalah cabang sosiologi yang membahas hubungan gejala – gejala kemasyarakatan
dengan keluarga.
Sosiologi Kesenian
Sosiologi kesenian adalah
cabang sosiologi yang membahas hubungan gejala – gejala kemasyarakatan dengan
seni.
Sosiologi Kedokteran
Sosiologi kedokteran
adalah cabang sosiologi yang membahas hubungan gejala – gejala kemasyarakatan
dengan kedokteran.
Sosiologi Ilmu Pengetahuan
Sosiologi ilmu
pengetahuan adalah cabang sosiologi yang membahas hubungan gejala – gejala
kemasyarakatan dengan ilmu pengetahuan.
Sosiologi Ekonomi
Sosiologi ekonomi adalah
cabang sosiologi yang membahas hubungan gejala-gejala kemasyarakatan dengan
ekonomi.
Sosiologi Persengketaan
Sosiologi persengketaan
adalah cabang sosiologi yang membahas hubungan gejala – gejala kemasyarakatan
dengan persengketaan.
Manfaat Sosiologi
Manfaat
sosiologi antara lain sebagai berikut :
1.
Sosiologi dapat membantu kita untuk mengontrol atau mengendalikan setiap
tindakan dan perilaku kita dalam kehidupan bermasyarakat.
2. Sosiologi mampu mengkaji status dan peran kita sebagai anggota masyarakat, serta dapat menilai ‘dunia’ atau ‘budaya’ lain yang belum kita ketahui.
3. Dengan bantuan sosiologi kita akan makin memahami nilai, norma, tradisi, dan keyakinan yang dianut oleh masyarakat lain, serta memanfaatkan perbedaan –perbedaan yang ada tanpa menyebabkan timbulnya konflik diantara anggota masyarakat yang berbeda.
4. Bagi kita sebagai generasi penerus, mempelajari sosiologi membuat kita lebih tanggap, kritis, dan rasional dalam menghadapi gejala-gejala sosial masyarakat yang makin kompleks dewasa ini, serta mampu mengambil sikap dan tindakan yang tepat dan akurat terhadap setiap situasi sosial yang kita hadapi sehari – hari.
5. Metode – metode Sosiologi
2. Sosiologi mampu mengkaji status dan peran kita sebagai anggota masyarakat, serta dapat menilai ‘dunia’ atau ‘budaya’ lain yang belum kita ketahui.
3. Dengan bantuan sosiologi kita akan makin memahami nilai, norma, tradisi, dan keyakinan yang dianut oleh masyarakat lain, serta memanfaatkan perbedaan –perbedaan yang ada tanpa menyebabkan timbulnya konflik diantara anggota masyarakat yang berbeda.
4. Bagi kita sebagai generasi penerus, mempelajari sosiologi membuat kita lebih tanggap, kritis, dan rasional dalam menghadapi gejala-gejala sosial masyarakat yang makin kompleks dewasa ini, serta mampu mengambil sikap dan tindakan yang tepat dan akurat terhadap setiap situasi sosial yang kita hadapi sehari – hari.
5. Metode – metode Sosiologi
Sebagai
suatu metode sosiologi menggunakan metode ilmiah dalam mempelajari gejala –
gejala alamiah khususnya gejala kemasyarakatan. Teknik dasar dalam metode
ilmiah adalah observasi ilmiah atau disebut juga penalaran.
Baca selengkapnya di sini
MODUL 5
KELOMPOK SOSIAL
No comments:
Post a Comment